Sunday, July 26, 2009

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

A.Spektrum Gelombang Elektromagnetik
1. Penemuan Gelombang Elektromagnetik


GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

1. Definisi
Adalah adalah perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah
2. Sejarah Penemuan
a. Muatan listrik menghasilkan medan listrik, ditemukan oleh CA Coulomb tahun 1820
b. Muatan listrik yang bergerak menghasilkan arus listrik, ditemukan oleh Luigi Galvani tahun 1791
c. Arus listrik menghasilkan medan magnet, ditemukan oleh HC. Oersted tahun 1820
d. Perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik ditemukan oleh Faraday tahun 1833
e. Pada tahun 1864 JC. Maxwell mengajukan hipotesa : “Perubahan medan listrik akan menghasilkan
medan magnet”
Hipotesa Maxwell diuji kebenarannya oleh Heinrich Hertz secara experimental pada tahun 1888 dengan
percobaan bola listrik yang menghasilkan cepat rambat gelombang elektromagnetik seperti teori
Maxwell, yaitu 3 x 10 8 m/s.






1. Pada tahun 1804, Thomas Young




(1773-1829), ilmuan inggris berhasil mendemontrasikan interferensi cahaya, yaitu fenomena dimana dua sumber cahaya koheren yang dihasilkan oleh celah ganda membentuk pita terang dan pita gelap secara bergantian pada layar.








(a) Diagam skematik percobaan celah ganda Young. Celah yang dekat dengan sumber cahaya berlaku sebagai sumber gelombang. Celah S1 dan S2 berlaku sebagai pasangan sumber cahaya koheren yang menghasilkan pola interferensi pada layar C.
(b) Pola interferensi berupa pita-pita terang dan gelap secara bergantian yang terlihat pada layar C.
Jika cahaya disusun oleh partikel-partikel, layar akan menerima partikel-partikel dari kedua celah. Daerah dimana pertikel-partikel saling bertumpukan(disekitar daerah pusat B) harusnya lebih terang secara beragam daripada disekitar daerah pinggiran(disekitar ujung B dan B).
Fakta ini tidak terjadi. Sebagai gantinya, justru diamati pita terang dan pita gelap daling bergantian dilayar.


2. Augustin Frensel (1788-1827),




ilmuan prancis melakukan percobaan yang mirip dengan percobaan interferensi Young. Bahkan, Fresnel-lah yang berjasa dalam memberikan teori matematika tentang interferensi dan difraksi cahaya. Untuk kerjanya ini Fresnel menerima penghargaan dari Paris Academy pada tahun 1818.
Kegagalan teori partikel cahaya Newton menjelaskan interferensi cahaya menyebabkan Young dan Fresnel mengemukakan teori gelombanhg transversal cahaya. Keduanya memandang cahaya sebagai gelombang transversal yang merambat melalui suatu medium. Pada saat itu orang telah mengetahui bahwa cepat rambat cahaya dalam vakum adalah c = 3 x 108 m/s.

3. James Clerk Maxwell (1831-1879),





ilmuan Skotlandia yang telah menekuni listrik dan magnet selama bertahun-tahun, kemudian mengajukan suatu teori gelombang elektromagnetik.
♫ Berdasarkan fenomena yang ditemukan oleh Oersted, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Beliau menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.



♫ Berdasarkan Faraday, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

♫ Menurut James Clerk Maxwell, Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.


Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.


Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam bentuk medan megnetik dan medan listrik. Medan listrik dan medan magnet selalu saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang. Jadi, gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal.
Cepat rambat gelombang elektromagnetik


Dengan
C = cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)
= permeabilitas vakum = 4 x 10-7 Wb A-1 m-1,
= permitivitas vakum = 8,85418 x 10-12 C2 N-1 m-2

Bila nilai dan kita masukan ke persamaan di atas, dan kita dapat memperoleh:

C=

C= 3,0 x 108 m s-1
Nilai c= 3,0 x 108 m s-1 tepat sama dengan cepat rambat cahaya dalam vakum. Maxwell tidak percaya bahwa hasil hitungan persamaanya ini adalah kebetulan belaka. Karena itu dengan yakin ia mengajukan hipotesis bahwa cahaya adalah suatu gelombang elektromagnetik.
Hipotesis Maxwell akhirnya berhasil dibuktikan secara eksperimen oleh Heinrich Rudolf Hertz, (22 Februari 1857 - 1 Januari 1894) adalah fisikawan Jerman yang menemukan pengiriman energi listrik dari 2 titik (point) tanpa kabel. Penemuannya yang paling mutakhir adalah electric charge jump.

Namanya diabadikan dalam satuan frekuensi hertz.

Hertz (simbol: Hz) adalah unit SI untuk frekuensi. Kata Hertz dipilih untuk menghargai jasa Heinrich Rudolf Hertz atas kontribusinya dalam bidang elektromagnetisme.

1 Hertz pada dasarnya berarti 1 gelombang per detik. Unit ini dapat digunakan untuk mengukur apa saja yang periodik. Contoh: frekuensi jam adalah 1 Hz.

2. Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan .
• Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz
• Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
• Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek ber-energi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm)

Spektrum GEM:
Spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi kecil ke besar dan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari adalah :
•Gelombang Radio (104 – 107), digunakan untuk media komunikasi dari satu tempat ke tempat lain.
Gelombang ini dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer sehingga dapat mencapai tempat -tempat yang
jauh. Berdasarkan sistim modulatornya, gelombang radio dapat dibagi menjadi gelombang AM
(Amplitudo Modulasi) dan gelombang FM (Frekuensi Modulasi). Gelombang AM menggunakan frekuensi
rendah dan dapat dipantulkan lapisan ionosfer bumi sehingga dapat mencapai tempat -tempat yang
jauh. Sedangkan pada gelombang FM menggunakan frekuensi tinggi (VHF) sehingga tidak dapat
mencapai tempat yang jauh.
•Gelombang TV (108 Hz), digunakan untuk sumber infor masi dan hiburan. Gelombang ini menggunakan
gelombang UHF, sehingga tidak dapat dipancarkan oleh lapisan ionosfer.
•Gelombang Radar/Mikro (109 – 1010 Hz), adalah gelombang radio dengan frekuensi yang paling tinggi ,
dimanfaatkan dalam alat peralatan microwave dan pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging).
•Sinar Infra Merah (1011 – 1014 Hz), dihasilkan oleh elektron -elektron dalam molekul yang bergetar
karena sebuah benda dipanaskan, digunakan dalam bidang kesehatan untuk mendeteksi penyakit
gangguan dalam sirkulasi darah, kanker, dsb., dan juga dalam peralatan remote control serta alarm
pencuri.
•Cahaya Tampak (mejikuhibingu) berada pada frekuensi 10 15 Hz digunakan untuk membantu
pengelihatan mata manusia.
•Sinar Ultra Violet (1015 – 1016 Hz), dihasilkan oleh atom-atom dan molekul-molekul dalam nyala listrik,
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan untuk menyucihamakan peralatan operasi dalam rumah sakit.
•Sinar X (1016 – 1020 Hz), dihasilkan dari tabung sinar X karena rangsangan foton berenergi tinggi,
dimanfaatkan dalam bidang kedokteran untuk pemotretan bagian dalam tubuh.
•Sinar Gamma ( ),berada pada frekuensi 10 20 – 1025 Hz mempunyai daya tembus yang sangat besar,
bahkan dapat menembus baja sehingga dalam bidang industri dimanfaatkan untuk memotong baja dan
memeriksa cacat-cacat pada logam. Sinar gamma merupakan zat radioaktif sehingga membahayakan
bagi kesehatan manusia.
Gelombang elektromagnetik termasuk dalam gelombang transversal sehingga berlaku persamaan dasar GEM
gelombang, yaitu :
c = f .
dengan c = cepat rambat GEM = 3 x 108 m/s, f = frekuensi gelombang dan = panjang gelombang.



Spektrum elektromagnet
Panjang gelombang diisihkan dari pendek ke panjang Sinar gamma | Sinar X | Ultraungu | Spektrum optik | Inframerah | Sinaran terahertz | Mikrogelombang | Gelombang radio
Spektrum nampak (optik) : Ungu | Biru | Hijau | Kuning | Jingga | Merah
Spektrum mikrogelombang : Jalur V | Jalur K: Jalur Ka, Jalur Ku | Jalur X | Jalur C | Jalur S | Jalur L Spektrum radio : EHF | SHF | UHF | VHF | HF/Gelombang pendek | Gelombang sederhana | Gelombang panjang | VLF | ULF |SLF | ELF

b. Karakteristik dan penerapan tiap gelombang elektromagnetik

1. Gelombang radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
Oleh karena itu, kita mengenal adanya istilah AM dan FM. Amplitudo modulation (AM) atau modulasi amplitudo menggabungkan getaran listrik dan getaran pembawa berupa perubahan amplitudonya. Adapun frequency modulation (FM) atau modulasi frekuensi menggabungkan getaran listrik dan getaran pembawa dalam bentuk perubahan frekuensinya.


PENEMUAN
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.
PENGGUNAAN RADIO
Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termawuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.
Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.
Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar].
Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.
Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Lihat pemrograman radio.
Pengelompokan Gelombang Radio

Lebar Frekuensi
Panjang Gelombang Tertentu Beberapa Penggunaannya
Low (LF)
30 kHz – 300 kHz Long wave 1500 m Radio gelombang panjang dan komunikasi melalui jarak jauh
Medium (MF)
300 kHz – 3 MHz Medium wave 300 m Gelombang mediu lokal dan radio jarak jauh
High (HF)
3MHz – 30 MHz Short wave 30m Radio gelombang pendek dan komunikasi radio amatir, dan CB

Veri high (VHF)
30 MHz – 300 MHz Very short wave 3m Radio FM, polisi dan pelayanan darurat
Ultrahigh (UHF)
300 MHz – 3 GHz Ultra short wave 30 cm TV (jalur 4,5)
Super high (SHF)
Diatas 3 GHz Microwaves 3cm Radar, komunikasi satelit, telepon, dan saluran TV



PEMANCAR TELEVISI VHF DAN UHF

A. Kualitas Penerimaan Siaran Televisi

Besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat dipengaruhi beberapa parameter dari stasiun pemancar yang meliputi antara lain :

1. Daya pancar
2. Gain dan sistem antena pemancar
3. Jarak lokasi pemancar dengan lokasi penerimaan
4. Frequency saluran yang digunakan
5. Gain dan antena sistem dari pesawat penerima
6. Profile chart antara antena pemancar dengan antena pesawat penerima
7. Ketinggian lokasi pemancar terhadap lokasi penerima

B. Daya Pancar

Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya daya pancar, akan mempengaruhi besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat tertentu pada jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya daya pancar.

C. Gain Antena

Besarnya Gain antena dipengaruhi oleh jumlah dan susunan antena serta frequency yang digunakan. Antena pemancar UHF tidak mungkin digunakan untuk pemancar TV VHF dan sebaliknya, karena akan menimbulkan VSWR yang tinggi. Sedangkan antena penerima VHF dapat saja untuk menerima signal UHF dan sebaliknya, namun Gain antenanya akan sangat mengecil dari yang seharusnya.

D. Path Loss (redaman Ruang)

Path Loss dapat diartikan sebagai redaman propagasi, yaitu besarnya daya yang hilang dalam menempuh jarak tertentu. Besarnya redaman disamping ditentukan oleh kondisi alam seperti tidak adanya halangan antara pemancar dengan penerima dan kondisi altitude dari masing-masing lokasi maupun antara kedua lokasi, redaman sangat dipengaruhi oleh jarak antara pemancar dengan penerima dan frekwensi yang digunakan. Dengan tanpa memperhitungkan kondisi alam dan lokasi dimana pemancar dan penerima berada, besarnya Path Loss dapat dihitung dengan menggunakan rumus “Free Space Loss” sebagai berikut :

A pl(db) = +32,5(db) +(20 log D (km))(db) + (20 log F (Mhz))(db)


E. Kebutuhan Daya Pancar

Besarnya daya pancar yang diperlukan untuk menjangkau sasaran pada jarak tertentu dipengaruhi antara lain oleh besarnya frekwensi, ketinggian antena pemancar dan antena penerima serta profile antara lokasi pemancar dengan lokasi penerima, serta besarnya level kuat medan yang diharapkan dapat diterima oleh pesawat penerima. Besarnya level kuat medan penerimaan siaran televisi untuk frekwensi band tertentu, CCIR/ ITU-R memberikan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai referensi, namun demikina di setiap negara dapat saja memiliki kebijaksanaan tersendiri tentang kualitas penerimaan siaran televisi yang dikaitkan dengan persyaratan kuat medan minimum. Sampai saat ini di Indonesia belum ada kebijaksanaan khusus mengenai persyaratan minimum kuat medan pancaran siaran televisi yang harus dipenuhi untuk suatu penerimaan siaran televisi yang dianggap baik. Sementara itu, untuk kebutuhan perencanaan pengembangan perluasan jangkauan digunakan rekomendasi CCIR/ ITU-R sebagai acuan. Dibawah ini sebagai contoh disampaikan daftar kuat medan minimum menurut rekomendasi CCIR dan daftar kuat medan minimum yang digunakan oleh negara Australia.

Untuk menganalisa perbedaan kebutuhan daya pancar antara pemancar VHF dengan UHF dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan propagasi gelombang pada “free space” ataupun menggunakan chart/ grafik propagasi yang disusun oleh CCIR serta dengan memegang variabel-variabel tertentu dalam kondisi yang sama. Pada kesempatan ini marilah kita lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus propagasi gelombang pada “free space” dengan variabel-variabel yang dipegang tetap yaitu sebagai berikut :

1. Jarak pemancar dengan penerima = 20 Km
2. Antara pemancar dan penerima tidak ada halangan/ obstacle dan ketinggian antena pemancar dan penerima tidak diperhitungkan
3. Frekwensi VHF = 200Mhz dan UHF = 500Mhz
4. Pfs = Field strength untuk VHF = 75dbuV/m = -30dBm/Z = 50Ohm
5. Pfs = Field strength untuk UHF = 80dBuV/m = -27dBm/Z = 50Ohm
6. Gant = Gain antena = 10dB
7. Po = power output pemancar

Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)

Dengan data sebagaimana tersebut diatas, dapat dihitung kebutuhan power output VHF yang dapat menjangkau sasaran sejauh 20Km adalah sebagai berikut :

Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)

Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log200

Po(db) = -32bdm – 10db + 32,5db + 26db + 46db

Po(db) = 62,5 dbm = 2,5dbk = 1,8KW

Sedangkan untuk pemancar UHF diperlukan power output sebesar :

Po(db) = Pfs(db) – Gant(db) + 32,5(db) + (20logD(km))(db) + (20logF(Mhz))(db)

Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 20log20 + 20log500

Po(db) = -27bdm – 10db + 32,5db + 26db + 54db

Po(db) = 75,5 dbm = 15,5dbk = 35KW

Apabila dilakukan perhitungan dengan menggunakan grafik rumus propagasi gelombang pada “free space” dengan variable-variable yang dipegang tetap yaitu sebagai berikut :

1. Jarak pemancar dengan penerima = 20Km
2. Antara pemancar dan penerima tidak ada halangan/ obstacle
3. Ketinggian antena pemancar = 150meter, dan ketinggian antene penerima penerima = 10meter
4. Pfs = Field strength untuk VHF = 75dbuV/m = -32dBm/Z = 50Ohm
5. Pfs = Field strength untuk UHF = 80dBuV/m = -27dBm/Z = 50Ohm
6. Gant = Gain antena = 10dB
7. Po = Power output pemancar

Dengan data sebagaimana tersebut diatas dan dengan menggunakan standard CCIR, besarnya daya pancar dapat dihitung sebagai berikut :

1. Perhitungan Daya Pancar Pemancar VHF,
Dengan menggunakan grafik pada gambar 1, dapat dijelsakan bahwa dengan 1 Kw atau 0dbk ERP pada jarak 20Km dengan ketinggian antena pemancar 150 meter dapat diperoleh field strength sebesar 63dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 75dbuV/m pada jarak 20Km diperlukan ERP sebesar 12dBk dan dengan menggunakan antena pemancar dengan Gain 10dB, power output pemancar VHF yang diperlukan sebesar 2dBk atau 1,58KW

2. Perhitungan Daya Pancar Pemancar UHF,
Dengan menggunakan grafik pada gambar 2, dapat dijelaskan bahwa dengan 1 KW atau 0dbk ERP pada jarak 20Km denagn ketinggian antena pemancar 150 meter dapat diperoleh Field Strength sebesar 61dbuV/m. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk mendapatkan field strength sebesar 19dbk, dan dengan menggunakan antena pemancar dengan Gain 10dB, power output pemancar UHF yang diperlukan adalah sebesar 9dbk atau 8KW Dari uraian tersebut diatas dapat disampaikan bahwa untuk mendapatkan kualitas penerimaan gambar dan suara yang baik pada jarak yang sama diperlukan daya pancar yang lebih tinggi apabila menggunakan pemancar UHF dari pada apabila menggunakan pemancar VHF.

F. Biaya Investasi

Penggunaan pemancar UHF untuk menjangkau daerah sasaran yang sama jauhnya, diperlukan biaya investasi yang jauh lebih besar daripada menggunakan pemancar VHF. Hal ini sangat wajar karena untuk menjangkau sasaran tertentu pemancar UHF memerlukan daya yang 3 s/d 5 kali lebih besar daripada daya pemancar VHF. G. Kualitas Kualitas hasil pencaran dari pemancar VHF dibandingkan dengan kualitas hasil pancaran dari pemancar UHF adalah sama asalkan keduanya memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan. Perbedaan yang mungkin terjadi tudak akan dapat dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga, tetapi hanya dapat diketahui dengan mengunakan alat ukur. Tidak adanya perbedaan kualitas penerimaan gambar dan suara dari pemancar televisi VHF dan UHF ini barangkali dapat ditanyakan kepada yang sempat melihat siaran televisi Singapore, Malaysia, Jepang ataupun Jerman, dimana perbedaan kualitas penerimaan siaran televisi VHF dan UHF tidak dapat di indentifikasi.

Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan frekwensi (Radio Regulation) untuk penyiaran televisi pada pita frekwensi VHF dan UHF. Sesuai dengan sistem pertelevisian yang dianaut oleh indonesia yaitu CCIR B dan G maka penggunaan frekwensi tersebut telah diatur sebagai berikut :

VHF band I : saluran 2 dan 3
VHF band III : saluran 4 s/d 11
VHF band IV : saluran 21 s/d 37
VHF band V : saluran 38 s/d 70

Kebijaksanaan penggunaan pita frekwensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk swasta pada saat itu dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang menguntungkan negara sebagai berikut :

1. Jumlah saluran TV pada pita VHF yang jumlahnua hanya 10 saluran hampir seluruhnya telah digunakan untuk 200 stasiun pemancar terutama di pulau Jawa, maka pemancar TV swasta yang pertama dan berlokasi di Jakarata dialokasikan pada pita frekwensi UHF.
2. Pemancar VHF lebih ekonomis dan tidak berbeda kualitasnya dengan pemancar TV UHF sangat cocok unruk stasiun penyiaran pemerintah yang terbatas dana pembangunannya.
3. Kesinambungan pemeliharaan dan penggantian pemancar TVRI yang 70% adalah buatan LEN sangat didukung oleh hasil produksi LEN yang belum memproduksi pemancar UHF.
4. TVRI terus memperluas jangkauannya sampai ke pelosok tanah air dimana saat itu masih banyak masyarakat di daerah yang belum mampu membeli pesawat TV berwarna dan pada saat itu pesawat hitam putih hanya dapat menerima saluran VHF.
UHF = TV swasta
kalo VHF = TVRI





Modulasi Am
Dari banyak teknik modulasi, AM dan FM adalah modulasi yang banyak diterapkan pada radio siaran. Keduanya dipakai karena tekniknya relatif lebih mudah dibandingkan dengan teknik-teknik lain. Dengan begitu, rangkaian pemancar dan penerima radionya lebih sederhana dan mudah dibuat.
Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena.
Tentu saja dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga mau tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang yang terkirim.
Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan berubah dan ujung-ujungnya mutu informasi yang diterima jelas berkurang. Efek yang kita rasakan sangat nyata. Suara merdu Andien yang mendayu akan terdengar serak, aransemen Dewa yang bagus itu jadi terdengar enggak karuan, dan suara Iwan Fals benar-benar jadi fals.
Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi cukup sulit. Pengurangan amplitudo gangguan (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan berdampak pada pengurangan sinyal asli. Sementara, peningkatan amplitudo sinyal asli juga menyebabkan peningkatan amplitudo gangguan. Dilema itu bisa saja diatasi dengan menggunakan teknik lain yang lebih rumit. Tapi, rangkaian penerima akan menjadi mahal, sementara hasil yang diperoleh belum kualitas Hi Fi dan belum tentu setara dengan harga yang harus dibayar.
Itulah barangkali yang menyebabkan banyak stasiun radio siaran bermodulasi AM pindah ke modulasi FM. Konsekuensinya, mereka juga harus pindah frekuensi carrier karena aturan alokasi frekuensi carrier untuk siaran AM berbeda dengan siaran FM. Frekuensi carrier untuk siaran AM terletak di Medium Frequency (300 kHz - 3 MHz/MF), sedangkan frekuensi carrier siaran FM terletak di Very High Frequency (30 MHz - 300 MHz/VHF).
Modulasi FM
Di pemancar radio dengan teknik modulasi FM, frekuensi gelombang carrier akan berubah seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya. Amplitudo gelombang carrier relatif tetap. Setelah dilakukan penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang yang telah tercampur tadi dipancarkan melalui antena.
Seperti halnya gelombang termodulasi AM, gelombang ini pun akan mengalami redaman oleh udara dan mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Tetapi, karena gangguan itu umumnya berbentuk variasi amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi informasi yang menumpang dalam frekuensi gelombang carrier.
Akibatnya, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas audio yang diterima juga lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM. Jadi, musik yang kita dengar akan serupa dengan kualitas musik yang dikirim oleh stasiun radio sehingga enggak salah kalau stasiun-stasiun radio siaran lama (yang dulunya AM) pindah ke teknik modulasi ini. Sementara stasiun-stasiun radio baru juga langsung memilih FM.
Selain itu, teknik pengiriman suara stereonya juga tidak terlalu rumit. Jadinya, rangkaian penerima FM stereo mudah dibuat, sampai-sampai dapat dibuat seukuran kotak korek api. Produk FM autotuner seukuran kotak korek api ini sudah gampang diperoleh di kaki lima dengan harga yang murah. Kualitasnya cukup memadai untuk peralatan semurah dan sekecil itu.
Gelombang/sinyal “carrier”
Gelombang/sinyal carrier adalah gelombang radio yang mempunyai frekuensi jauh lebih tinggi dari frekuensi sinyal informasi. Berbeda dengan sinyal suara yang mempunyai frekuensi beragam/variabel dengan range 20 Hz hingga 20 kHz, sinyal carrier ditentukan pada satu frekuensi saja. Frekuensi sinyal carrier ditetapkan dalam suatu alokasi frekuensi yang ditentukan oleh badan yang berwewenang.
Di Indonesia, alokasi frekuensi sinyal carrier untuk siaran FM ditetapkan pada frekuensi 87,5 MHz hingga 108 MHz. Alokasi itu terbagi untuk 204 kanal dengan penganalan kelipatan 100 kHz. Kanal pertama berada pada frekuensi 87,6 MHz, sedangkan kanal ke 204 berada pada frekuensi 107,9 MHz. Penetapan tersebut dan aturan lainnya tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun 2003.
Frekuensi carrier inilah yang disebutkan oleh stasiun radio untuk menunjukkan keberadaannya. Misalnya, Radio XYZ 100,2 FM atau Radio ABC 98,2 FM. 100,2 Mhz dan 98,2 MHz adalah frekuensi carrier yang dialokasikan untuk stasiun bersangkutan.
Karena berupa gelombang sinusoida, sinyal carrier mempunyai beberapa parameter yang dapat berubah. Perubahan itu dapat terjadi pada amplitudo, frekuensi, atau parameter lain. Contoh perubahan amplitudo dan perubahan frekuensi dari suatu sinyal asal ditunjukkan dalam gambar. Kemampuan untuk diubah inilah yang menjadi ide dari teknik-teknik modulasi.
















iiiiiiii




Gelombang mikro (microwaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi (superhigh frequency = SHF:), yaitu di atas 3 GHz (3 x 109 Hz). Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven (oven microwave) untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis (Iihat juga kotak bagaimana cara kerja oven microwave).
Oven Microwave
Oven microwave ditemukan secara tidak sengaja oleh Dr. Percy Spenser pada tahun 1946. Suatu hari di tahun 1946 Spenser sedang bekerja di dekat sebuah magnetron (digunakan sebagai pembangkit gelombang mikro dalam sistem radar). Magnetron rupanya bocor pada suatu tempat. Ketika Dr. Spenser mengambil sebatang permen dari kantongnya, ia mengamati bahwa permen itu telah mencair (melebur). Dari peristiwa inilah is menemukan bahwa gelombang mikro dapat digunakan untuk memasak.
Microwaves (gelombang-gelombang mikro) dihasilkan oleh magnetron, yang cara kerjanya inirip dengan "tabung" TV (tabung sinar katoda). Suatu tegangan tinggi membangkitkan arus besar yang memanaskan suatu bagian yang disebut katoda. Ini memberikan energi pada katoda yang kemudian diubah menjadi gelombang mikro. Gelombang mikro ini diarahkan sepanjang penuntun gelombang yang berongga untuk masuk ke seluruh ruang kompartemen.
Gelombang mikro dalam kompartemen dengan mudah masuk ke dalam makanan. Energi gelombang mikro mengguncang (menggetarkan) molekul-molekul air dalam makanan. Molekul yang bergetar akan memiliki energi kalor lebih besar sehingga molekul-molekul ini menjadi lebih panas. Dengan demikian energi kalor dipindahkan dari satu molekul air ke molekul air lain di sekitarnya, dan makanan masak dari dalam, bukan dari luar ke dalam seperti pada oven konvensional.




Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging). RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro (gelombang dengan frekuensi sekitar 1010 Hz). Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Antena radar bertindak sebagai pemanear dan penerima gelombang. Sebuah antena memancarkan seberkas sinar tipis gelombang mikro dalam bentuk pulsa-pulsa pendek. Karena panjanga gelombangnya hanya beberapa sentimeter, gelombang dengan mudah dapat dipantulkan oleh benda-benda dengan ukuran beberapa meter. seperti mobil, pesawat terbang. atau roket. Jika pulsa tadi mengenai benda (misal. pesawat terbang), maka sebagian pulsa pantulan akan di terima kembali oleh antena radar. Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik c = 3 x 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemcaan dan penerimaan, misalnya , kita dapat mengetahui jarak benda yang ditangkap oleh radar s yang diberikan oleh
Angka pembagi 2 timbul karena pulsa gelombang harus menempuh jarak s pergi-pulang.
Pesawat radar scat ini banyak digunakan untuk inembantu keamanan pendaratan pesawat terbang komersial. Dengan menggunakan radar, cuaca yang buruk tidak lagi merupakan hambatan bagi pendaratan pesawat di bandara-bandara besar.
Gelombang mikro juga digunakan (taken rangkaian televisi (closed-circuit televison) untuk mengirim laporan gambar hidup televisi dari kendaraan-kendaraan penyiar yang berada di lapangan ke studio, misalnya untuk siaran langsung penunjukan musik.





2. Sinar Inframerah

DASAR TEORI
Spektroskopi inframerah merupakan salah satu alat yang banyak dipakai untuk mengidentifikasi senyawa, baik alami maupun buatan. Dalam bidang fisika bahan, seperti bahan-bahan polimer, inframerah juga dipakai untuk mengkarakterisasi sampel. Suatu kendala yang menyulitkan dalam mengidentifikasi senyawa dengan inframerah adalah tidak adanya aturan yang baku untuk melakukan interpretasi spektrum. Karena kompleksnya interaksi dalam vibrasi molekul dalam suatu senyawa dan efek-efek eksternal yang sulit dikontrol seringkali prediksi teoretik tidak lagi sesuai. Pengetahuan dalam hal ini sebagian besar diperoleh secara empiris dan pengalaman.
Spektrofotometer FTIR
Pada dasarnya Spektrofotometer FTIR (Fourier Trasform Infra Red) adalah sama dengan Spektrofotometer IR dispersi, yang membedakannya adalah pengembangan pada sistim optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati contoh. Dasar pemikiran dari Spektrofotometer FTIR adalah dari persamaan gelombang yang dirumuskan oleh Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) seorang ahli matematika dari Perancis.
Fourier mengemukakan deret persamaan gelombang elektronik sebagai :
f(t) = a0 + a1 cos w0t + a2 cos 2w0t + … + b1 cos w0t + b2 cos 2w0t
dimana :
- a dan b merupakan suatu tetapan
- t adalah waktu
- ω adalah frekwensi sudut (radian per detik)
( ω = 2 Π f dan f adalah frekwensi dalam Hertz)


Sinar inframerah (infrared/IR) termasuk dalam gelombang elektromagnetik dan berada dalam rentang frekuensi 300 GHz sampai 40.000 GHz (10 pangkat 13). Sinar inframerah dihasilkan oleh proses di dalam molekul dan benda panas. Telah lama diketahui bahwa benda panas akibat aktivitas (getaran) atomik dan molekuler di dalamnya dianggap memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah. Oleh karena itu, sinar inframerah sering disebut radiasi panas.

Foto inframerah yang bekerja berdasarkan pancaran panas suatu objek dapat digunakan untuk membuat lukisan panas dari suatu daerah atau objek. Hasil lukisan panas dapat menggambarkan daerah mana yang panas dan tidak. Suatu lukisan panas dari satu gedung dapat digunakan untuk mengetahui daerah mana dari gedung itu yang menghasilkan panas berlebihan sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Dalam bidang kesehatan, pancaran panas berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam diagnosis dan keputusan tindakan yang sesuai buat pasien. Selain itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar dan encok.









Dalam teknologi elektronik, sinar inframerah telah lama digunakan sebagai media transfer data. Ponsel dan laptop dilengkapi dengan inframerah sebagai salah konektivitas untuk menghubungkan atau transfer data dari satu perangkat dengan perangkat lain. Fungsi inframerah pada ponsel dan laptop dijalankan melalui teknologi Irda (infra red data acquitition).



Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnyalebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni:
Near Infra Merah………………0.75 - 1.5 µm
Mid Infra Merah..……………...1.50 - 10 µm
Far Infra Merah……………….10 - 100 µm
Contoh aplikasi sederhana untuk far infra red adalah terdapat pada alat – alat kesehatan. Sedangkan untuk mid infra red ada pada alat ini untuk sensor alarm biasa, sedangkan near infra red digunakan untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada berbagai perlatan seperti televisi, handphone sampai pada transfer data pada PC. Media infra merah ini dapat digunakan baik untuk kontrol aplikasi lain maupun transmisi data. Sifat-sifat cahaya infra merah:
1. tidak tampak manusia
2. tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
3. dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas
Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih tiga sampai lima meter, pancaran data infra merah harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakkan data akibat noise.

Untuk transmisi data yang menggunakan media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30KHz sampai dengan 40KHz. Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi di atas. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40 KHz. Pada komunikasi data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data) adalah merupakan logika ‘0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data.


Sistem Transmisi Infra Merah
Semua remote kontrol menggunakan transmisi sinyal infra merah yang dimodulasi dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi 30KHz sampai 40KHz. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Pada transmisi infra merah terdapat dua terminologi yang sangat penting yaitu : ‘space’ yang menyatakan tidak ada sinyal carrier dan ‘pulse’ yang menyatakan ada sinyal carrier seperti pada gambar di bawah ini

Untuk transmisi data biasanya sinyal ditransmisikan dalam bentuk pulsapulsa. Ketika sebuah tombol ditekan pada remote kontrol maka IR akan mentransmitkan sebuah sinyal yang akan dideteksi sebagai urutan data biner. Led infra merah adalah jenis dioda yang memencarkan cahaya infra merah, aplikasi sederhana penggunaan led infra merah ini adalah pada remote TV. Led infra merah pada dasarnya adalah dioda PN silicon biasa yang dikemas dalam kotak transparan. Sinar infra merah dihasilkan dari pertemuan Arsenida Galium pada led infra merah yang diberikan tegangan listrik. Led infra merah merupakan salah satu komponen elektronika yang akan mengantar arus jika dialiri bias maju. Led infra merah terbuat dari bahan Arsenida gelium atau Fosfida Galium (GaAS atau Gap), dan ditempatkan dalam suatu wadah yang tembus pandang. Untuk membedakan antara katoda dan anodanya dapat dilihat dari bentuk elektrodanya yang besar adalah katoda. Material yang digunakan dalam konstruksi led akan menentukan jenis cahaya yang diradiasikan. Apakah cahaya tampak atau cahaya tidak tampak. Sebagai contoh material GaAlAs menghasilkan cahaya infra merah (cahaya tidak tampak), sedangkan GaAsP menghasilkan cahaya tampak merah. Pada sistem ada dua jenis led yang digunakan yaitu sebagai indikator dan juga sebagai komponen pengirim cahaya infra merah. Berikut rangkaian pengirim infra merah:

Sistem Penerima Infra Merah
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik di penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik. Pada perangkat ini detektor cahaya yang digunakan adalah komponen TSOP4838, dimana pada komponen ini sudah terdapat filter. Jadi detektor ini akan bekerja dengan baik jika terdapat frekuensi 38KHz.


Pada prakteknya sinyal infra merah yang diterima intensitasnya sangat kecil sehingga perlu dikuatkan. Kekuatan sinar dan sudut datang merupakan faktor penting dalam keberhasilan transmisi data melalui infra merah selain filter dan penguatan pada bagian penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal cahaya lain maka sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus difilter pada frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya baik photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu akan dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah. Semakin besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga semakin besar pula. Suatu penerima pada sistem komunikasi cahaya harus memenuhi syarat antara lain:
1) Sensitivitas yang tinggi. Karena detektor cahaya digunakan pada suatu panjang gelombang tertentu, maka sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah panjang gelombang yang dimaksud.
2) Respon waktu yang cepat, hal ini dimaksudkan agar sistem dapat dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan meningkatkan efisiensi sistem komunikasi.
3) Noise internal yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin.
4) Harga yang murah dan juga mempunyai keandalan yang tinggi

3. Cahaya Tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
Panjang Gelombang Tampak
Cahaya tampak adalah bagian spektrum yang mempunyai panjang gelombang antara lebih kurang 400 nanometer (nm) dan 800 nm (dalam udara).
Rumus kecepatan-cahaya
v = λf,
Dimana λ adalah panjang gelombang, f adalah frekuensi, v adalah kecepatan cahaya. Kalau cahaya bergerak di dalam vakum, jadi v = c, jadi
c = λf,
di mana c adalah laju cahaya. Kita boleh menerangkan v sebagai

Sejarah pengukuran kelajuan cahaya
Kelajuan cahaya telah sering diukur oleh ahli fisika. Pengukuran awal yang paling baik dilakukan oleh Olaus Roemer (ahli fisika Denmark), dalam 1676. Beliau menciptakan kaedah mengukur kelajuan cahaya. Beliau mendapati dan telah mencatatkan pergerakan planet Saturnus dan satu dari bulannya dengan menggunakan teleskop. Roomer mendapati bahwa bulan tersebut mengorbit Saturnus sekali setiap 42-1/2 jam. Masalahnya adalah apabila Bumi dan Saturnus berjauhan, putaran orbit bulan tersebut kelihatan bertambah. Ini menunjukkan cahaya memerlukan waktu lebih lama untuk samapai ke Bumi. Dengan ini kelajuan cahaya dapat diperhitungkan dengan menganalisa jarak antara planet pada masa-masa tertentu. Roemer mendapatkan angka kelajuan cahaya sebesar 227,000 kilometer per detik.
Mikel Giovanno Tupan memperbaiki hasil kerja Roemer pada tahun 2008. Dia menggunakan cermin berputar untuk mengukur waktu yang diambil cahaya untuk bolak-balik dari Gunung Wilson ke Gunung San Antonio di California. Ukuran jitu menghasilkan kelajuan 299,796 kilometer/detik. Dalam penggunaan sehari-hari, jumlah ini dibulatkan menjadi dan 300,000 kilometer/detik.

4. Sinar Ultraviolet

Radiasi ultraungu (sering disingkat UV, dari bahasa Inggris: ultraviolet) adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil.
Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380–200 nm) dan UV vakum (200–10 nm). Ketika mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380–315 nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang" atau "blacklight"; UVB (315–280 nm), yang juga disebut "Gelombang Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut "Gelombang Pendek" (Short Wave).
Istilah ultraviolet berarti "melebihi ungu" (dari bahasa Latin ultra, "melebihi"), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai "hampir UV". Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.

Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. Gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Sinar uv diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh kuman-kuman penyakit kulit.
Matahari adalah sumber utama yang memancaarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.

Rentang frekuensi sinar ultraviolet (ultraungu) membentang dalam kisaran 80.000 GHz sampai puluhan juta GHz (10 pangkat 17).
Sinar ultraungu atau disebut juga sinar ultraviolet datang dari matahari berupa radiasi ultraviolet memiliki energi yang cukup kuat dan dapat mengionisasi atom-atom yang berada di lapisan atmosfer. Dari proses ionisasi atom-atom tersebut dihasilkan ion-ion, yaitu atom yang bermuatan listrik. Lapisan yang terdiri dari ion-ion ini membentuk lapisan khusus dalam atmosfer yang disebut ionosfer. Lapisan ionosfer yang terisi dengan atom-atom bermuatan listrik ini dapat memantulkan gelombang elektromagnetik frekuensi rendah (berada dalam spektrum frekuensi gelombang radio medium) dan dimanfaatkan dalam transmisi radio.
Karena energinya yang cukup kuat dan sifatnya yang dapat mengionisasi bahan, sinar ultraviolet tergolong sebagai radiasi yang berbahaya bagi manusia (terutama jika terpancar dalam intensitas yang besar). Untungnya, atmosfer bumi memiliki lapisan yang dapat menahan dan menyerap radiasi ultraviolet dari matahari sehingga sinar matahari yang sampai ke bumi berada dalam taraf yang tidak berbahaya. Tentu kamu sudah tahu lapisan apakah itu? ya, lapisan ozon.

Penggunaan bahan kimia baik untuk pendingin (lemari es dan AC) berupa freon maupun untuk penyemprot (parfum bentuk spray dan pilok/penyemprot cat), dapat menyebabkan kebocoran lapisan ozon. Hal ini menyebabkan sinar ultraviolet dapat menembus lapisan ozon dan sampai ke permukaan bumi, suatu hal yang sangat berbahaya buat manusia. Jika semakin banyak sinar ultraviolet yang terpapar ke permukaan bumi dan mengenai manusia, efek yang tidak diinginkan bagi manusia dan lingkungan dapat timbul.

Kanker kulit dan penyakit gangguan penglihatan seperti katarak dapat ditimbulkan dari radiasi ultraviolet yang berlebihan. Ganggang hijau sebagai sumber makanan alami dan mata rantai pertama dalam rantai makanan dapat berkurang akibat radiasi ultraviolet ini. ini dapat mengganggu keseimbangan alam dan merupakan sesuatu yang sangat merugikan buat kehidupan makhluk hidup di Bumi.
Sinar ultraviolet juga dapat dihasilkan oleh proses internal atom dan molekul. Sinar ultraviolet juga dapat dimanfaatkan dalam proses sterilisasi makanan dimana kuman dan bakteri berbahaya di dalam makanan dapat dimatikan.

5. Sinar- X
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Tokoh yang berpengaruh ialah: Wilhelm Conrad Rontgen si penemu sinar X dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman



Tulang yang retak di bagian dalam tubuh dapat terlihat menggunakan sinar-X ini.




Sinar-X berada pada rentang frekuensi 300 juta GHz (10 pangkat 17) dan 50 miliar GHz (10 pangkat 19). Penemuan sinar-X dianggap sebagai salah satu penemuan penting dalam fisika. Sinar-X ditemukan oleh ahli fisika Jerman bernama Wilhelm Rontgen saat sedang mempelajari sinar katoda. Cara paling umum untuk memproduksi sinar-X adalah melalui mekanisme yang disebut bremstrahlung atau radiasi perlambatan. Mekanisme ini yang ditempuh oleh Rontgen saat pertama kali menghasilkan sinar-X. Dalam teori radiasi gelombang elektromagnetik diketahui bahwa muatan listrik yang dipercepat (atau diperlambat) akan menghasilkan gelombang elektromagnetik. Selain melalui radiasi perlambatan, sinar-X juga dihasilkan dari proses transisi internal elektron di dalam atom atau molekul.



Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan tetapi penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak akibat akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.



6. Sinar Gamma


Sinar gama (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar X dari energi yang sama -- mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar gama adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gama diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gama, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gama biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gama setengahnya. Misalnya, sinar gama yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) "lead" untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% jujga akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi).
Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika.
Dalam hal ionisasi, radiasi gama berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.



Ledakan sinar gamma (Inggris: gamma-ray bursts, disingkat GRBs) adalah peristiwa elektromagnetik yang terjadi di alam semesta setelah Big Bang. Peristiwa ini merupakan peristiwa pemancaran sinar gamma dari tempat tertentu di luar angkasa pada saat tertentu. Durasi ledakan sinar gamma biasanya beberapa detik, tetapi dapat bervariasi dari beberapa milisekon hingga beberapa menit. Ledakan sinar gamma dapat dideteksi oleh satelit sekitar dua hingga tiga kali per minggu.











KAta PEnutup
Terima kasih Cristian Huygens dan Thomas Young yang telah menyatakan bahwa cahaya adalah sebagai gelombang. Berkat pernyataan tersebut kita bisa membedakan jenis gelombang berdasarkan media perantaranya yaitu: gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang permukaan air dan gelombang pada tali merupakan contoh gelombang mekanik .
Seperti apakah gelombang elektromagnetik, apa contoh gelombang elektromagnetik itu?
Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah satu contohnya adalah sinar matahari, gelombang ini tidak memerlukan medium perantara dalam perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio. Tetapi spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang spectrum gelombang elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di dalam spectrum dan contoh dan penerapan masing-masing gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.







Daftar Pustaka

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Untoro, Joko. 2007 . Rumus Lengkap Fisika SMA. Penerbit Wahyu Media.
aktifisika.files.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://google.com
http://haerunisa.blogspot.com
http://forum.detik.com
http://www.accessexcellence.org

fisika

1. Tentukan besar dan arah vektor resultan dari vektor A dan B yang masing-masing memiliki besar 3 dan 4 satuan, membentuk sudut 60°...
A. 32,5 D.31,7
B. 33,4 E. 32,7
C. 34,7

2. Hitunglah resultan dari dua vektor A=2 J-3 J+6 K dan B= i+2 J-3 K....
A. 3i-J-3K D. 3i=J+3K
B. 3i+J-3K E. 3i-J+5K
C. 3i+J+3K

3. Tentukan dimensi percepatan...
A. LT-2 D.L2T2
B. LT2 E. L-2T-2
C. L-2T

4. Tentukan satuan besaran kalor jenis dengan menggunakan analisis dimensional...
A.m2/s2k D. m-3/s-3k
B.m3/s-2k E. m3/s2k
C.m-2/s-2k

5. Hitunglah hasil perkalian silang berikut! Dua vektor A= 2i+3J+k dan B= 4i+2J-2K
A.8i+8J-8K D.-8i+8J-8K
B.-8i-8J+8K E. -9i-8J+8K
C.8i-8J+8K

6. Sebuah kereta api bergerak dengan kelajuan 30 m/s. Ketika melewati tanda akan memasuki stasiun, masinis memperlambat kelajuan K.A sebesar 4,00 m/s2. Hitunglah waktu yang diperlukan K.A sampai benar-benar berhenti...
A. 7,25 D.7,50
B. 7,30 E.9,25
C. 8,25

7. Sebuah mobil bergerak dipercepat dari keadaan diam. Jika percepatan mobil sama dengan 10 m/s2 . Hitunglah kelajuan mobil setelah 3 sekon...
A. 30 m/s B.50 m/s C.60 m/s D. 10 m/s E.20m/s

8. Ketika pedal rem pada mobil yang bergerak dengan kelajuan 72 km/jam diinjak mobil diperlambat dengan perlambatan konstan 4 m/s2 . Hitunglah waktu yang diperlukan mobil sampai berhenti...
A.10s B.5s C.15s D.25s E.30s

9. Dari pernyataan no.8. hitunglah jarak berheni...!
A.15m B.35m C.70m D.50m E.65m

10. Sebuah bola dijatuhkan dari puncak sebuah menara yang tingginya 100 m. Berapa jauh bola tersebut dari puncak menara ketika telah bergerak 25,4 s dan 5 s!
A. 19,6 , 78,4 , 130,5m
B. 20,6 , 80,5 , 122,5m
C. 19,6 , 78,4 , 122,5m
D. 18,6 , 80,4 , 120,5m
E. 122,6 , 122,7 , 130,5m

11. Sebuah bola yang digantungkan pada seutas tali digerakan melingkar dengan kelajuan tetap. Panjang tali= 0,6 dan bola dapat menempuh sebanyak 2 putaran dalaam satuan sekon hitung frekuensinya...!
A. 10 Hz C.12Hz E.8Hz
B. 15 Hz D.2 Hz

12. Bumi berada pada jarak 149,6x106 km dari matahari. Bumi mengeilingi matahari dalam waktu 1 tahun yaitu 365. hitunglah kelajuan linear...!
A.30,8 km/s C. 27,8 km/s E.25,8 km/s
B.28,9 km/s D. 29,8 km/s

13. Sebuah mobil mengelilingi sebuah lintasan berbentuk lingkaran dengan r=30m. Jika percepatan maximum yang dapat diberikan oleh gaya gesekan adalah 5 m/s2 . Berapakah kelajuan maximum mobil ini(dalam km/jam)...
A. 50 km/jam C.44 km/jam E.90 km/jam
B. 48 km/jam D. 60 km/jam

14. Sebuah satelit bergerak dengan kelajuan konstan di dekat permukaan bum. Satelit berada pada orbit melingkar mengelilingi pusat bumi dengan percepatan 9,81 m/s2 . Berapakah kelajuannya...!
A.7,91 km/s C. 7,93 km/s E.10,92 km/s
B.7,92 km/s D.8,92 km/s

15. Sebuah motor listrik berada dalam keadaan diam, kemudian dipercepat dalam selang waktu 400 s sehingga kecepatan sudutnya mencapai 15000 rpm. Tentukanlah sedut motor listrik tersebut...!
A. 4,925 rad/s2 C.6,925 rad/s2 E.7,925 rad/s2
B. 5,925 rad/s2 D. 3,925 rad/s2

16. Sebuah mobil dengan massa 2000 kg, bergerak dipercepat sehingga lajunya bertambah dari 10 m/s menjadi 16 m/s dalam selang waktu 3 sekon. Tentukan besarnya gaya yang mempercepat truk tersebut..!
A. 5000N C. 7000N E.4000N
B. 6000N D.8000N

17. Sebuah mobil dengan massa 800 kg berada dalam keadaan diem. Kemudian bergerak lurus dipercepat sehingga dalam kselang waktu 6 sekon menempuh jarak 270m. Tentukanlah besarnya resultan gaya yang mempercepat mobil tersebut..!
A. 12000N C.16000N E.20000N
B. 14000N D.18000N

18. Sebuah buku refrensi yang tebal memiliki berat 20N ketika berada di meja anda. Hitunglah massa ketika buku tersebut berada di permukaan bulan...!
A. 3,04 kg C.6,04 kg E. 8,04 kg
B. 5,04 kg D.2,04 kg

19. Padapernyataan diatas hitung berat buku jika g=1,62 m/s!
A.2,90N C.2,50N E.5,30N
B.3,30N D. 4,30N

20. Sebuah gaya tarik sebesar 60N diterapkan pada sebuah benda(massa 6 kg) agar benda tersebut menjalani percepatan. Jika gaya gesek yang timbul adalah 8N dan gaya tekanan udara diabaikan tentukan gaya normal, gaya netto dan percepatan benda...!
A.60N , 52 N, 82/3 m/s2
B. 70N,60N, 82/3 m/s
C.60N,70N, 92/3 m/s2
D. 80N, 70N, 82/3 m/s2
E. 80N, 70N, 82/3 m/s

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

NO

JENIS MANUSIA PURBA

PENEMU

TEMPAT PENEMUAN

TAHUN PENEMUAN

CIRI-CIRI MANUSIA PURBA

KETERANGAN

1

MEGANTHROPUS

PALEOJAVANICUS

Von Koenigswald

Sangiran

1941

  • Memiliki otot kunyah yang kuat
  • Memiliki tonjolan kening yang menolok
  • Tidak memiliki dagu
  • Memiliki perawakan yang tegap
  • Memakan jenis tumbuh-tumbuhan
  • Mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar

  • Artinya

Manusia Besar

  • Makhluk tertua yang hidup di Pulau Jawa

2.

PITHCANTHROPUS

Van Reitschotten

Eugene Dubois

Trinil(Ngawi), Perning

(Mojokerto), Sangiran, Kedung Brubus, Sambung, Macan, Ngadong, Jawa Timur

  • Volume otak 759-1350 cc
  • Tinggi badan sekitar 165-180 cm
  • Bentuk tubuh tegap
  • Alat pengunyah sangat kuat
  • Tonjolan kening tebal dan otot tengkuk
  • Bentuk hidung tebal
  • Tidak mempunyai dagu
  • Bagian belakang kepala tampak menonjol

  • Artinya: Manusia Kera

NO

JENIS MANUSIA PURBA

PENEMU

TEMPAT PENEMUAN

TAHUN PENEMUAN

CIRI-CIRI MANUSIA PURBA

KETERANGAN

3.

PITHECANTHROPUS ERECTUS

Eugene Dubois

Trinil

1889

  • Volume otak antara volume otak kera dan manusia (900cc)
  • Tulang paha menunjukan makhluk itu berjalan tegak

  • Artinya: Manusia Kera yang berjalan tegak
  • Penemuan Pithecanthropus Erectus sering dihubungkan dengan Teori Evolusi Charles Darwin

4.

PITHENCANTHROPUS MOJOKERTENSIS

Von Koenigswald

Perning, Mojokerta, Jawa Timur

1936-1941

  • Hanya berupa tengkorak anak-anak

  • Artinya: Manusia Kera dari Mojokerto

5.

PITHECANTHROPUS SOLOENSI

Von Koegniswald

Weidenreich

Ngadong, Bengawan Solo

1931-1933

  • Makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dari Pithecanthropus Erectus
  • Artinya: Manusia Kera dari Solo

6.

HOMO SAPIENS

Eugene Dubois Von Koenigswald Van Reischotten

Wajak, Bangawan Solo

1931-1933

  • Volume otaknya 1000-1200
  • Tingginya sekitar 130-210
  • Otot tengkuk mengalami penyusutan
  • Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
  • Wajah tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan jalan sempurna

  • Artinya: Manusia Purba dari Solo

7.

HOMO SOLOENSIS

Von Koenigswald

Bengawan Solo

1931-1933

  • Volume otaknya sekitar 1000-1200
  • Tinggi sekitar 130-210
  • Otot tengkuk mengalami penyusutan
  • Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan

  • Artinya: Manusia Purba dari Solo

NO

JENIS MANUSIA PURBA

PENEMU

TEMPAT PENEMUAN

TAHUN PENEMUAN

CIRI-CIRI MANUSIA PURBA

KETERANGAN

8

HOMO WAJAKENESIS

Van Reitschotten

Wajak Tunggulung

Jawa Timur

1978

  • Artinya: Manusia purba dari Wajak
  • Homo Wajakenesis termasuk golongan Austroloide